Sepenggal Kata Dalam Keheningan
Hari ini begitu melelahkan, hingga tubuhku begitu capai dan lunglai setelah beraktifitas dengan rutinitasku sehari-hari yang begitu menjenuhkan. Maka tidak heran begitu sampai di rumah aku langsung menjatuhkan diriku dan tertidur pulas di atas ranjang reotku.
Jam 01.00 dini hari aku di kagetkan dengan bunyi ponselku yang berdering tak henti hingga membangunkan tidurku dan mimpi-mimpi yang sedang kugapai. Segera kuraih ponselku dan ternyata sudah banyak pesan masuk dan panggilan yang tak terjawab dalam ponsel karena saking lelapnya tidurku. Setelah satu persatu aku baca isi SMS dalam ponselku, aku begitu kaget dan sesaat kuterdiam merenungi isi SMS itu. Ternyata SMS ini adalah SMS yang pernah aku kirim ke temanku dan dia kirim balik ke aku tapi dengan sedikit perubahan dalam kata-katanya.
"Bila cinta itu laksana kanker yang menyebar pesat ke sekujur tubuhmu. Dan jika diriku seperti cahaya yang telah menyusup lorong-lorong tersempit. Dan jika dirimu telah menyerapku penuh serta menghisapku luruh, maka jadikanlah aku yang kedua setelah Tuhanmu".
Puisi itulah yang telah mengagetkanku hingga aku begitu dalam merenunginya. Sesaat aku terdiam dalam gerak, bersujud dalam luruh, mohon maaf dari segala khilaf dan meminta dengan segala harap.
Yah, selama ini aku telah banyak khilaf.
Aku telah mencintai mahkluk-Nya dan melupakan diri-Nya. Aku telah meninggalkan cinta yang pasti dan memburu ilusi. Memang begitu banyak jalan di hadapan kita hingga kadang kita sering terkecoh dan dibingungkan oleh beberapa jalan yang harus kita pilih. Kadang jalan yang awalnya nampak begitu indah dan bagus, ditengahnya banyak persimpangan bahkan mungkin buntu ataupun mengarah ke suatu jurang yang begitu dalam.
Berawal dari sinilah, aku pengen berbagi dan bertukar pikiran dengan teman-teman semua dalam blog ini.
Semoga blog ini bisa menjadi secawan anggur dalam kehausan panjang, bisa menjadi sepotong roti sebagai penahan lapar dan sebagai lentera dalam kegegelapan.
Terima kasih Tuhan atas segala nikmat dan karunia-Mu.
Terima kasih juga buat teman-teman yang selama ini telah sudi menemani aku dan terus memotivasi aku dari keterpurukan. Dan terima kasih juga buat temanku yang telah membangunkanku dari mimpi-mimpi burukku. Kamu telah menyadarkan aku dari kebodohanku dan kebahagiaan semuku.
Kebenaran memang bukan segalanya, tapi yakinlah bahwa tanpa kebenaran segalanya bukanlah apa-apa.
Tetap semangatlah menjalani hidup karena hidup harus terus berjalan. Jalanilah dengan ikhlas, sabar dan tawakal.
Berjalanlah pada garis orbit kita dan jangan melangkah di garis orbit orang lain.
Tetaplah kau menjadi bunga sakura yang sederhana penampilanya, tapi tetap anggun dan indah dipandang mata serta menarik kepribadiannya. Dan jangan bermimpilah menjadi mawar jika kamu hanya mengandalkan durimu untuk melukai.
Vini..Vidi..Vici..


.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar