Jangan Ada Dusta Di Antara Kita
DUSTA DALAM PERKAWINAN
Coba berhenti sejenak dan tanya pada diri sendiri, berapa kali Anda berdusta dalam sehari?
Ada berbagai ukuran dusta. Ada dusta kecil untuk kebaikan. Dusta yang kita katakan agar tidak menyakiti hati atau menyinggung perasaan orang lain.
Ada lagi dusta besar, ketidakbenaran yang sengaja dirancang untuk menipu dan menyesatkan.
Lalu ada lagi dusta abu-abu, bukan dusta besar tapi juga bukan kebenaran.
Menurut para ahli, kita bahkan tak perlu membuka mulut untuk berdusta. Tidak membicarakan masalah-masalah sulai juga termasuk ketidakjujuran. Atau mengurangi kebenaran-kebenaran yang tidak menyenangkan. Dusta dengan sengaja menghilangkan sesuatu.
MENGAPA BERDUSTA
Motif berdusta bisa bersifat mementingkan diri sendiri atau tidak mementingkan diri sendiri. Sering kita berdusta agar tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain atau untuk menghindari konflik. Tapi banyak juga dusta yang bersifat melindungi diri sendiri, dimaksudkan untuk menutupi kegagalan dan membuat diri kita tampak lebih baik dari yang sebenarnya. Berdusta merupakan bentuk pelicin sosial yang dapat diterima tapi tak punya tempat dalam suatu hubungan ataupun perkawinan.
KEBIASAAN-KEBIASAAN BURUK
Banyak pasangan yang menganggap ketidakjujuran itu baik dalam keadaan-keadaan tertentu. Pandangan yang sangat jangka pendek. Memang, dusta mungkin dapat menghindari ketidakbahagiaan atau menghindari pertengkaran saat ini, tapi setiap dusta yang anda katakan menanam sebua bom yang dapat meledak setiap saat, menghancurkan kepercayaan di dalam hubungan. Kehilangan rasa percaya diantara pasangan sama seperti penyakit kanker, menghabiskan semua cinta sampai hubungan itu mati. Setiap dusta membuat satu perbedaan. Setiap ketidakbenaran membuat dusta menjadi semakin mudah. Dusta yang satu mengikuti dusta yang lainnya. Dan tanpa kita sadari, hubungan Anda sudah berdasarkan ketidakjujuran.
KETIDAKJUJURAN SELEKTIF
Harus diakui, tidak selalu mudah menceritakan seluruh kebenaran, tak ada yang lain kecuali kebenaran kepada orang yang kita cintai. Tak dipungkiri, proses jatuh cinta itu sendiri merupakan separuh kebenaran-kebenaran yang dihilangkan. Kita menggunakan ketidakjujuran selektif untuk membuat diri kita tampak lebih menarik ketika pacaran. Tapi, sebuah hubungan yang kuat harus berdasarkan kejujuran. Pada akhirnya, untuk menciptakan sebuah ikatan yang sehat dan kuat, kita harus percaya, orang lain itu menerima kita seperti apa adanya, dengan semua kelebihan dan kekurangan kita. Begitu juga sebaliknya. Jika Anda jujur secara selektif dengan kekasih Anda, Anda hanya menerima cinta yang selektif juga.
KEJUJURAN TENTANG MASA LALU
Kita semua mempunyai rahasia masa lalu yang tidak menyenangkan. Mengapa tidak membiarkan masa lalu ditempatnya saja, di masa lalu?
Sejarah mempunyai kebiasaan mengulang dirinya sendiri, terutama jika kita tak bisa menghadapi kebenaran tentang diri kita sendiri. Kesulitan-kesulitan di masa lalu seperti kecanduan alkohol atau obat, perbuatan melanggar hukum, dan penyakit jiwa adalah rahasia yang sulit ditutupi. Rahasia ini dapat mengemuka dan menyebabkan bencana.
KEJUJURAN SEKSUAL
Apakah perselingkuhan atau berhubungan intim dengan orang lain harus dirahasiakan?
Untuk bisa merasakan kedekatan emosional dalam arti yang sebenarnya, pasangan harus bisa saling membuka rahasia kepada satu sama lain. Anda mungkin bukan orang suci dimasa lalu, tapi Anda dapat membuat komitmen untuk berubah jika anda menginginkannya. Dengan menghadapi kebenaran dimasa lalu dengan pasangan Anda, mereka belajar mengenal dan mencintai seluruh diri Anda, bukan hanya topeng Anda saja. Sedihnya, kebenaran itu menyakitkan, terutama kebenaran tentang skandal dalam hubungan yang sedang berjalan. Mengapa tidak membiarkannya tertidur saja?
Karena dusta membangun tembok diantara pasangan. Kesalahan Anda mungkin tak akan menghancurkan hubungan, tapi dusta akan menghancurkannya.
MENCERITAKAN KEBENARAN
Ketidakjujuran dalam sebuah hubungan/perkawinnan yang terbesar adalah membiarkan pasangan Anda berpikir mereka membuat Anda bahagia padahal sebenarnya tidak. Hal ini menciptakan kesan palsu seperti memberikan peta jalan yang salah, yang menyesatkan. Kita mesti memberitahu pasangan kita, dengan cara yang tidak mencela, tidak menyalahkan, bahwa mereka menyakiti kita. Mereka mungkin akan membantu menyelesaikan masalah, mungkin juga tidak. Apa pun kemungkinannya, Anda berdua perlu menghadapi kebenaran. Jadi, seberapa besar kita harus jujur pada pasangan?
Jawabannya adalah, JUJUR TOTAL.


.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar